10 Cara Mudah Mengendalikan Emosi

Seperti yang kita tahu, hidup tidak hanya merasakan kebahagiaan saja, melainkan ada momen di mana kita harus menghadapi segala tantangan dan kesulitan. Di sinilah kemampuan kita dalam meregulasi emosi diuji.
Karena, respons emosi kita terhadap suatu hal bisa berdampak pada perasaan, hubungan dengan seseorang, hingga pengambilan keputusan.
Kabar baiknya, kemampuan meregulasi emosi bisa dipelajari. Berikut Caring Nature bagikan cara mengendalikan emosi untuk kesehatan emosional dan hubungan interpersonal yang lebih baik.
Pemicu Emosi Paling Umum
Pemicu emosi bisa berbeda setiap orang. Tapi ada beberapa yang secara umum sering memicu reaksi emosional. Berikut beberapa pemicu emosi paling umum:
1. Pengalaman Sensorik dan Visual
Rangsangan dari indera seperti suara keras, bau tertentu, musik, atau visual dapat memunculkan emosi, baik positif maupun negatif.
2. Konteks Sosial
Interaksi dengan orang lain, seperti dukungan, konflik, penolakan, atau apresiasi sering kali menjadi sumber utama munculnya emosi.
3. Proses Neuro Kognitif
Pikiran, ingatan, dan interpretasi terhadap suatu peristiwa memengaruhi bagaimana emosi muncul. Misalnya, mengingat pengalaman buruk bisa memicu rasa cemas atau sedih.
Baca juga: Pengenalan Sound Healing, Meditasi Dengan Suara
Cara Efektif Mengendalikan Emosi
Berikut adalah cara mengendalikan emosi:
1. Ambil Nafas Dalam-Dalam
Ketika menghadapi pemicu emosi, sebaiknya ambil nafas dalam-dalam terlebih dahulu kemudian berpikir untuk memberikan respons seperti apa. Dengan ini Anda bisa memberikan respons yang tepat untuk menghadapinya.
Terdapat juga sejumlah teknik pernapasan yang bisa Anda pelajari untuk menenangkan pikiran. Salah satunya adalah teknik pernapasan diafragma yang fokus pada perut, dengan tarik napas perlahan lewat hidung kemudian buang napas perlahan lewat mulut.
2. Mengidentifikasi Perasaan yang Dirasakan
Emosi biasanya sering muncul dulu di tubuh sebelum kita sadari. Karena itu perhatikan sinyal-sinyal dari tubuh seperti dada yang berdebar, otot yang menegang, atau perasaan berat di kepala untuk menyadari apa yang dirasakan.
Setelah itu, beri nama pada perasaan yang muncul secara jujur dan spesifik. Misalnya, marah karena merasa diremehkan, cemas karena khawatir tidak mampu menyelesaikan sesuatu, atau sedih karena kehilangan.
3. Validasi Perasaan dan Emosi
Ketika sudah mengetahui apa yang dirasakan, validasi perasaan tersebut dengan mengakui bahwa wajar jika perasaan itu muncul. Dengan ini, kita tidak buru-buru menyalahkan diri sendiri atau menuntut agar perasaan itu segera hilang, sebaliknya kita mengakui semua perasaan itu agar lebih mudah dikelola.
4. Refleksi dengan Journaling
Journaling adalah salah satu cara untuk memahami diri sendiri. Karena ketika menulis, emosi yang awalnya samar menjadi lebih jelas, bahkan seringkali kita menemukan pola dari apa yang kita rasakan dan alami.
Lakukan journaling secara konsisten, meski hanya beberapa menit setiap hari dapat membuat kita lebih sadar dan terkoneksi dengan diri sendiri.
5. Berikan Waktu untuk Menyendiri
Sangat normal untuk memberikan waktu untuk menyendiri ketika emosi menghantam. Dengan memilih waktu untuk menyendiri, kita memberi ruang bagi diri sendiri untuk memproses segala yang terjadi dan apa yang dirasakan.
6. Terapkan Praktik Mindfulness
Mindfulness adalah latihan untuk membawa perhatian penuh pada momen saat ini, dengan sikap menerima tanpa menghakimi. Mindfulness bisa diterapkan melalui cara sederhana seperti meditasi, teknik pernapasan, atau hadir sepenuhnya saat ini.
7. Mempelajari Strategi Perilaku Kognitif
Strategi perilaku kognitif yang merupakan inti dari Cognitive Behavioral Therapy (CBT) mencakup teknik restrukturisasi kognitif untuk mengidentifikasi dan menantang pola pikir negatif, menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih terstruktur, dan berfokus pada momen saat ini.
8. Bentuk Mindset yang Positif
Cara membentuk mindset yang positif adalah dengan melatih pikiran agar lebih fokus pada peluang, mensyukuri kehidupan, melakukan afirmasi positif, berlatih memaafkan diri sendiri dan orang lain, serta mengelilingi diri dengan lingkungan yang suportif.
9. Olahraga Secara Teratur
Menurut survei yang dilakukan oleh Bernstein & McNally (2018) terhadap 104 orang dewasa muda, olahraga bisa membantu meregulasi emosi dengan mengurangi kecenderungan ruminasi atau pikiran berulang tentang hal negatif.
Latihan fisik juga bisa memperkuat keyakinan diri dalam menghadapi stres agar individu lebih percaya diri dalam mengelola emosi dalam menghadapi tekanan. Hal ini membuat individu tidak mudah terjebak dalam emosi negatif.
10. Cari Dukungan Sosial
Ajak obrol teman, keluarga, dan orang-orang terpercaya untuk bisa mengekspresikan emosi dengan sehat. Dukungan pun bisa didapatkan dengan berkonsultasi dengan terapis profesional seperti di Caring Nature.
Atur Emosi Lebih Baik dengan Praktik Mindfulness
Bedanya Mengendalikan dan Menekan Emosi
Mengendalikan emosi artinya Anda mampu mengenali dan menyalurkan emosi dengan cara yang sehat. Sementara itu, menekan emosi artinya Anda mengabaikan atau menolak emosi agar tidak muncul di permukaan, yang nantinya bisa meledak.
Lebih lanjut, mengendalikan emosi menurut Gross (2003) dapat diartikan sebagai proses dari individu untuk memengaruhi emosi yang mereka miliki, kapan mereka merasakannya, dan bagaimana mereka mengalami serta mengekspresikan emosi tersebut.
Orang yang memiliki kemampuan regulasi emosi yang baik akan memiliki kesehatan dan perilaku yang sehat juga. Sebaliknya, mengutip dari Harvard Health Publishing, orang yang mengalami disregulasi emosi mengalami tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi.
Seseorang yang mengalami disregulasi emosi mengalami kesulitan dalam mengelola dan mengendalikan respons emosi, sehingga menyebabkan emosi yang tidak teratur atau berlebihan, dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Kapan Harus Mencari Bantuan?
Anda sebaiknya mencari bantuan bila disregulasi emosi mulai mengganggu kesehatan fisik maupun mental dan lebih parah lagi, merusak hubungan personal dengan orang lain.
Caring Nature menawarkan layanan terapi holistik untuk meregulasi emosi lebih baik. Program dirancang secara personal sesuai kebutuhan.
Caring Nature menggabungkan pendekatan menyeluruh dengan mengatasi akar masalah melalui yoga, meditasi, ayurveda, hipnoterapi, hingga terapi Neuro-Linguistic Programming (NLP).
Segera jadwalkan konsultasi dengan kami dan temukan cara efektif untuk mengelola emosi lebih baik. Klik tautan di bawah ini untuk memulai.